Adab Berpuasa di Bulan Ramadhan
Puasa merupakan ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari hawa nafsu,
baik nafsu perut maupun nafsu kemalauan dan nafsu-nafsu lainnya.
Sebagai salah satu ibadah wajib, tentu saja ketika menjalankan ibadah puasa harus
dengan adab atau etika yang perlu dijaga oleh orang-orang yang berpuasa.
Adab-adab tersebut banyak dijelaskan oleh para ulama di dalam berbagai macam
kitab-kitab muthawalat dan masyhur, juga sudah banyak diresensi oleh para asatidz
masakini, yang membahas mengenai Ramadan.
Para shaimin, sahabat PGRI berbahagia.
Secara garis besar adab berpuasa dibulan ramadan ini saya bagi menjadi tiga
tahapan yang harus kita lalui, sebagai umat muslim dalam melaksanakan ibadah
puasa:
1. Adab Sebelum / menjelang bulan puasa tiba.
2. Adab Pada saat bulan puasa
3. Adab Setelah bulan puasa
Adab yang pertama, adalah adab sebelum atau menjelang bulan puasa ramadan
itu tiba, ada sebuah hadits yang diriwiyatkan oleh Imam Muslim “ Man shama....”
Yang artinya “Barang siapa yang nerasa bahagia dengan datangnya bulan
ramadan, maka Allah mengharamkan jasadnya terbakar oleh api neraka”.
Hadits tersebut sebagian ulama memberikan takrif atau makna yang memiliki tujuan
memberikan kabar gembira “lil Ibtisyar” atau memberikan motivasi “lit Tahfiz”
kepada ummat muslim yang berpuasa.
Oleh karena itu banya kaum muslimin menyambut datangnya bulan ramadan ini
dengan berbagai macam ekspresi, mulai dari kalimat do’a atau pujian seperti
“Allahumma bariklana fi rojaba....”. ada yang melakukan kegiatan bersih-bersih
menyambut bulan ramadan, ada juga yang sudah menabung untuk biaya di bulan
ramadan. Bulan Ramadan sungguh luar biasa.
Adab yang kedua adalah, adab ketika di bulan ramadan itu sendiri. Allah SWT
berfirman dalam Al Baqarah 183. “Yaa Ayyuhalladzina amanu kutiba....”, dalam
al baqarah 185 “syahru ramadon alladzi unzila....”, Kemudian dalan ayat
makkiyah surah Alqadar Allah SWT mengaskan “Inna anzalnahu fi lailatil Qadr...”.
Ribuan hadits Nabi sepakat bahwa bulan Ramadan itu adalan bulan penuh berkah,
penuh rahmah, dan penuh ampunan. Didalam kitab Dzurrotun Nasihin, karangan
Syekh Usman Bin Hasan Bin Ahmad Syakiri Al Khobuwi Qontantinopel
Romawi. Dari Sahabat Ibnu Abbas Rasulullah bersabda “Lau Ta’lamu Ummati ma
fi ramadan, latamannau saata kullaha ramadan....”.
Para shaimin, dan sahabat PGRI yang berbahagia.
Coba kita bayangkan apa yang terjadi di bulan ramadan. semua umat muslim
berpuasa, Mengeluarkan zakat, Banyak bersedaqah, pada malam hari salat
tarawih, tadarus. mereka semua merasa bergairah, berlomba-lomba melaksanakan
ibadah dan amalan saleh di bulan Ramadan, jangankan amalan saleh, bahkan
naumus shoim ibadah, kalau di bulan ramadan. Dan hal itu juga ditegaskan oleh
Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW dalam hadist Qudsinya. “Ashaumu li wa
ana ajzi bih”.
Pada saat melakukan ibadah puasa pada bulan Ramadaln ada hal-hal yang sangat
dianjurkan untuk dikakukan hal-hal berikut, diataranya:
1. Segeralah berbuka puasa
2. Tidak berlebih-lebihan ketika berbuka
3. Perbanyak Ibadah kepada Allah SWT
4. Perbanyak sedekah
5. Mengatur waktu tidur
6. Menghindari diri dari perbuatan yang mengurangi pahala puasa
Kemudian adab yang ketiga adalah adab setelah bulan bulan ramadan. Allah SWT
memberikan kebahagiaan yang luar biasa setelah berpuasa sebulan lamanya, yaitu
dengan sambutan hari raya idul fitrih. Semua umat ummat muslim merasa
bergembira karena telah meraih kemenangan, mereka berbagi kebahagiaan
dengan bersilaturrahmi dan bermaaf-mafan. Kesan selama bulan Ramadan mereka
berharap dan berdo’a untuk bisa bertemu lagi dengan Ramadan yang akan datang.
Namu perlu diketahui bahwa bagi para shoimin yang masih punya tanggungan
dianjurkan untuk segera diselesaikan atau di qodo’ setelah hari raya fitrih, selama
satu pekan, kemudian dirayakan dengan hari raya ketupat.
Para shaimin, dan sahabat PGRI yang berbahagia...
Esensi dari kultum ini adalah senyawa dengan apa yang bisa dilakukan oleh bapak
ibu sehari hari di sekolah ketika sedang melakukan kegiatan pembelajaran besama
murid.
1. Sambut Ramadan dengan gembira - awali dengan sesuatu yang menyenangkan
2. Laksanakan puasa dengan ihtisaban - lakukan kegiatan inti dengan
menggairahkan
3. Tutuplah Ramadan dengan hari raya fitri - akhiri dengan sesuatu yang
mengesankan.
Selamat menjalankan ibadah pusa, semoga Ramadhan tahun ini lebih baik dari
Ramadhan-ramadhan sebelumnya.
Saya Abdul Rasid, Ketua PGRI Cabang Konang, apabila ada kebenaran itu
semata-mata datangnya dari Allah, dan apabila ada kekhilafan itu datangnya dari
saya sendiri. Sebagai manusia biasa, mohon dimaafkan.
Komentar
Posting Komentar